Skip to content

Ini keunikan Suku Baduy, dari rumah hingga kearifan lokalnya

Written by

archer23

Suku Baduy adalah salah satu suku yang tinggal di wilayah Banten, Indonesia. Mereka dikenal dengan kehidupan mereka yang sederhana dan tradisional, serta mempertahankan kearifan lokal mereka yang unik.

Salah satu keunikan dari Suku Baduy adalah rumah tradisional mereka yang disebut dengan rumah panggung. Rumah panggung ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan anyaman daun kelapa. Rumah panggung ini memiliki atap yang terbuat dari daun rumbia yang dipasang secara rapi. Rumah panggung Suku Baduy juga memiliki pintu yang rendah, sehingga orang dewasa harus sedikit membungkuk saat masuk.

Selain rumah panggung mereka, Suku Baduy juga dikenal dengan pakaian tradisional mereka yang sangat sederhana. Pakaian tradisional Suku Baduy terdiri dari kain putih yang dililitkan di tubuh mereka. Mereka juga menggunakan ikat kepala yang terbuat dari kain putih sebagai penutup kepala mereka.

Selain itu, Suku Baduy juga memiliki kearifan lokal yang unik dalam menjaga lingkungan alam mereka. Mereka hidup secara mandiri dengan bertani dan berburu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Mereka juga menjaga kelestarian hutan dan alam sekitar mereka dengan tidak melakukan pembalakan liar atau perburuan hewan yang berlebihan.

Suku Baduy juga memiliki adat dan tradisi yang kaya, seperti adat istiadat dalam upacara adat mereka yang disebut dengan Sajarah. Sajarah merupakan ritual yang dilakukan oleh Suku Baduy untuk memberikan ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen atau keberhasilan lainnya.

Dengan keunikan rumah tradisional, pakaian tradisional, kearifan lokal, dan adat istiadat mereka, Suku Baduy merupakan salah satu suku yang patut dijaga keberadaannya. Mereka adalah contoh kehidupan yang harmonis dengan alam dan lingkungan sekitar mereka, serta mempertahankan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Semoga keberadaan Suku Baduy terus diperhatikan dan dilestarikan agar keunikan mereka dapat terus dijaga dan dihargai oleh generasi mendatang.

Previous article

Museum Nasional gelar pameran akulturasi Tionghoa di Nusantara

Next article

Berkunjung ke Suku Baduy, ini hal yang tidak boleh dilakukan